Pertama-tama
Aleksander berperang melawan Kekaisaran Persia yang dipimpin oleh
Darius III, kemudian melawan suku-suku di India sampai sejauh Punjabi.
Aleksander adalah salah satu komandan militer paling sukses sepanjang
masa dan dipercaya tidak pernah terkalahkan dalam pertempuran. Ketika
dia meinggal dunia, dia telah menaklukan sebagian besa dunia yang
diketahui oleh orang Yunani kuno.
Aleksander
menjadi raja Makedonia setelah kematian ayahnya, Filipus II, yang telah
menaklukan sebagian besar negara kota di daratan utama Yunani di bawah
hegemoni Makedonia dalam sebuah federasi yang disebut Liga Korinthos.
Setelah mengamankan kedaulatan Makedonia dengan menghentikan
pemberontakan di Yunani selatan dan melakukan kampanye militer yang
pendek namun berdarah melawan tetangga-tetangga Makedonia di utara,
Aleksander bergerak ke timur menyerang Kekaisaran Persia Akhemeniyah,
yang dipimpin oleh Raja Darius III, yang pada akhirnya berhasil
dikalahkan oleh Aleksander. Daerah-daerah yang ditaklukan oleh
Aleksander meliputi Anatolia, Suriah, Punisia, Yudea, Gaza, Mesir,
Baktria dan Mesopotamia. Dia juga memperluas kekaisarannya sampai sejauh
Punjabi di India.
Sebelum
meninggal, Aleksander telah membuat rencana ekspansi militer dan
perdagangan ke Jazirah Arab, setelahnya dia berniat menyerang ke barat
ke Kartago, Romawi, dan Semenanjung Iberia. Akan tetapi, Diadokhoi, para
penerus Aleksander, mengabaikan rencana-rencana tersebut. Sebaliknya,
beberapa tahun setelah Aleksander wafat, para Diadokhoi malah saling
berperang satu sama lain, dan mengakibatkan kekaisaran Aleksander
terpecah menjadi beberapa kerajaan, yang terlibat dalam peperangan
selama 40 tahun. Berikut adalah sembilan pertempuran dahsyat yang
melibatkan Aleksander Agung.
1. Pertempuran Granikos - 334 SM
Pertempuran
Sungai Granikos adalah pertempuran yang berlangsung pada bulan Mei
tahun 334 SM (Sebelum Masehi) dan merupakan pertempuran besar pertama
dan tiga pertempuran besar antara Aleksander Agung melawan Kekaisaran
Persia. Terjadi di Asia Minor barat daya, di dekat situs Troya, di
sinilah Aleksander mengalahkan pasukan satrap Persia di Asia Minor,
termasuk sejumlah besar tentara bayaran dari Yunani yang dipimpin oleh
Memnon dari Rodos.
Pertempuran terjadi di jalan dari Abydos ke Daskylium (dekat Ergili, Turki modern), di Sungai Granikos (Biga Çayı modern).
2. Pengepungan Miletos - 334 SM
Pengepungan
Miletos adalah konflik naval pertama antara Aleksander Agung melawan
Kekaisaran Akhemeniyah. Pengepungan kecil ini ditujukan terhadap para
penghuni Miletos, sebuah kota di Ionia selatan, di Karia, yang kini
terletak di provinsi Anatolia di Turki modern. Kota ini ditaklukan oleh
putra Parmenion, Nikanor pada tahun 334 SM.
Pengepungan
Halikarnassos adalah konflik antara Aleksander Agung melawan Kekaisaran
Persia Akhemeniyah pada tahun 334 SM. Aleksander, yang tidak memiliki
angkatan laut, terus-menerus terancam oleh angkatan laut Persia.
Kapal-kapal perang Persia berusaha menyerang Aleksander, yang tidak
memiliki satu kapal perang pun. Pada akhirnya, armada Persia berlayar ke
Halikarnassos untuk menstabilkan pertahanan baru. Sementara itu, Ada
dari Karia, mantan ratu Halikarnassos, digulingkan dari tahtanya oleh
suatu pemberontakan. Darius lalu menunjuk Orontobates sebagai satrap di
Karia, yang meliputi Halikarnassos dalam yuridiksinya. Ketika
Aleksander mendatangi Halikarnassos pada tahun 334 SM, Ada, yang
mengendalikan benteng Alinda, menyerahkan benteng itu pada Aleksander.
4. Pertempuran Issos - 333 SM
Pertempuran
Issos adalah pertempuran yang terjadi di Anatolia selatan pada bulan
November tahun 333 SM. Dalam pertempuran ini, pasukan Aleksander Agung
dari Makedonia berhasil mengalahkan pasukan Darius III dari Kekaisaran
Akhemeniyah.
Setelah
pasukan Aleksander berhasil menyeberangi Hellespont (Dardanelles) dan
mengalahkan satrap-satrap Persia yang dipimpin oleh tentara bayaran
Yunani, Memnon dari Rodos, dalam Pertempuran Granikos yang terjadi
sebelumnya, Darius secara langsung memimpin pasukan untuk menghadapi
Aleksander. Dia mengumpulkan tentara dari penjuru kekaisaran dan
bermanuver untuk memotong garis suplai Makedonia, memaksa Aleksander
untuk melawan balik pasukan Persia. Pertempuran berlangsung di dekat
mulut Sungai Pinaros dan sebelah selatan desa Issos.
5. Pengepungan Tyre - 332 SM
Pengepungan
Tyre adalah pengepungan terhadap kota Tyre, sebuah basis pantai
strategis di Laut Tengah. Pengepungan ini dilaksanakan oleh pasukan
Aleksander Agung pada tahun 332 SM dalam kampanyenya melawan Kekaisaran
Akhemeniyah (Persia). Pasukan Makedonia tidak meampu menaklukan kota
itu dengan cara biasa karena kota itu terletak di sebuah pulau dan
memiliki dinding sampai ke laut. Jadi Aleksander memblokade dan
mengepung Tyre selama tujuh bulan.
Aleksander
Agung memerintahka para insinyurnya untuk memanfaatkan reruntuhan kota
kuno dan membangung jalan untuk mencapai dinding kota Tyre. Aleksander
lalu mengerahkan mesin kepungnya untuk menyerang dari jalan yang telah
dibuat itu dan juga memerintahkan kapal-kapal perangnya untuk menyerang
lewat laut. Akhirnya pertahanan Tyre bisa ditembus oleh Aleksander.
Dikatakan bahwa Aleksander sangat marah karena pengepungan Tyre ini
menghabiskan banyak waktu dan prajuritnya. Dia pun menghancurkan
setengah kota Tyre. Menurut Arrianus, Tyre kehilangan 8.000 prajurit
sedangkan Makedonia kehilangan 400 prajurit. Aleksander mengampuni
keluarga pemimpin kota itu namun 30.000 penduduk Tyre tidak luput dari
murka Aleksander. Mereka dijadikan budak.
6. Pengepungan Gaza - 332 SM
Dalam
Pengepungan Gaza, Aleksander Agung, dengan cara memanfaatkan
mesin-mesin perang yang dia gunakan melawan Tyre, sukses mencapai tembok
pertahannya. Setelah tiga kali menyerang dan gagal, benteng di Gaza
berhasil direbut oleh Aleksander. Dalam pengepungan ini Aleksander
terluka bahunya oleh sebuah panah, selain itu kakinya juga terluka.
Bentengnya dibangun di atas bukit dan pertahanannya sangat kuat. ketika
Aleksander mendekati Mesir, penduduk Gaza dan sekutu-sekutu Nabatea
mereka tidak ingin kehilangan perdagangan yang menguntungkan yang
dikendalikan oleh Gaza. Batis, komandan benteng Gaza, menolak menyerah
pada Aleksander. Ketika Gaza ditakulkan, seluruh penduduk prianya
dibunuh sedangkan penduduk wanita dan anak-anaknya dijadikan budak.
Berdasarkan
sejarawan Romawi Quintus Curtius Rufus, Batis dibunuh oleh Aleksander
seperti ketika Akhilles membunuh Hektor. Kaki Batis diikat dengan tali
dan jasadnya diseret dengan kereta perang. Aleksander melakukannya
karena merasa marah akibat penolakan Batis untuk berlutut dan perilaku
Batis yang merendahkan.
Pertempuran
Gaugamela (pengucapan /ˌgɔːgəˈmiːlə/) (Γαυγάμηλα) terjadi di
Mesopotamia pada tahun 331 SM antara Aleksander Agung dari Makedonia dan
Darius III dari Persia. Pertempuran berlangsung di dekat sebuah bukit
berbentuk punuk unta, nama etimologi: Tel Gomel atau Tel Gahmal, yang
diterjemahkan sebagai "Gunung Unta" dalam bahasa Ibrani, terjemahan
lainnya "Kandang Unta" (Plutarch: "Rumah Unta"). Pertempuran dimenangkan
oleh Makedonia.
8. Pertempuran Gerbang Persia - 330 SM
Pertempuran
Gerbang Persia adalah konflik militer antara Aleksander Agung melawan
Kekaisaran Akhemeniyah yang berlangsung di Gerbang Persia. Pasukan
Akhemeniyah dikomandani oleh satrap Persis, Ariobarzanes, sedangkan
pasukan Makedonia yang menyerang dipimpin oleh Aleksander Agung. Pada
musim dingin tahun 330 SM, Ariobarzanes memimpin perlawanan terakhir
dari militer Persia dalam menghadapi pasukan Aleksander. Pada akhirnya
pasukan Aleksander berhasil menemukan jalan menuju garis belakang
pasukan Persia berkat informasi dari tawanan perang.
9. Pertempuran Sungai Hydaspes - 326 SM
Pertempuran
Sungai Hydaspes adalah pertempuran antara Aleksander yang Agung melawan
Raja Puru pada 326 SM di tepian Sungai Hydaspes (Jhelum) di daerah
Punjab dekat Bhera (Pakistan modern). Kerajaan Paurava yang dipimpin
oleh Raja Puru terletak di Punja. Pertempuran ini adalah pertempuran
besar terakhir yang dilakukan oleh Aleksander. Raja Puru dan pasukannya
melawan pasukan Aleksander dengan sengit dan keras. Aleksander bahkan
merasa kagum pada pasukan Raja Puru yang gagah berani.
0 komentar:
Posting Komentar