Lokasi pertempuran Sekigahara sekarang.
- Seusai
Pertempuran Sekigahara, Ishida Mitsunari tertangkap oleh pasukan Tanaka
Yoshimasa pada tanggal 21 September 1600, sedangkan Konishi Yukinaga
tertangkap tanggal 19 September dan Ankokuji Ekei tertangkap tanggal 23
September tahun yang sama. Para tawanan kemudian diarak berkeliling kota
di Osaka dan Sakai sebelum dieksekusi di tempat bernama Rokujōgawara
yang terletak di pinggir sungai Kamo, Kyoto.
- Ukita
Hideie yang setelah Pertempuran Sekigahara melarikan diri ke provinsi
Satsuma berhasil ditangkap oleh Shimazu Tadatsune di akhir tahun 1603.
Hideie kemudian diserahkan kepada Tokugawa Ieyasu. Tadatsune dan Maeda
Toshinaga yang merupakan kakak dari istri Hideie (Putri Gō) meminta
pengampunan atas nyawa Hideie dan dikabulkan oleh Ieyasu. Hukuman mati
Ukita Hideie dikurangi menjadi hukuman buang ke pulau Hachijōjima
setelah menjalani hukuman kurungan di gunung Kuno, provinsi Suruga.
- Nastuka
Masaie melarikan diri ke tempat tinggalnya di Istana Minakuchi provinsi
Ōmi tapi berhasil dikejar oleh pasukan Ikeda Terumasa yang bertempur
untuk kubu Pasukan Timur. Masaie melakukan bunuh diri pada tanggal 3
Oktober 1600. Ōtani Yoshitsugu melakukan bunuh diri sewaktu
mempertahankan diri dari serangan Kobayakawa Hideaki yang membelot ke
kubu Pasukan Timur.
- Hukuman untuk Shimazu Yoshihiro
tidak juga kunjung berhasil diputuskan. Pada bulan April 1602, Tokugawa
Ieyasu memutuskan wilayah kekuasaan Yoshihiro diberikan kepada kakaknya
yang bernama Shimazu Yoshihisa karena menurut Ieyasu, "Tindakan
Yoshihiro bukanlah (tindakan yang) dapat diterima majikan." Hak
Yoshihiro sebagai pewaris klan juga dicabut dan putranya yang bernama
Shimazu Tadatsune ditunjuk sebagai penggantinya.
- Mōri
Terumoto dinyatakan bersalah karena sebagai panglima tertinggi
mengeluarkan berbagai petunjuk untuk mempertahankan Istana Osaka.
Wilayah kekuasaan Terumoto dikurangi hingga tinggal menjadi dua
provinsi, yakni provinsi Suō dan provinsi Nagato. Pada mulanya, Tokugawa
Ieyasu menjanjikan seluruh wilayah klan Mōri untuk Kikkawa Hiroie,
tapi kemudian janji ini diubah secara sepihak oleh Ieyasu. Kikkawa
Hiroie hanya akan diberi dua provinsi milik klan Mōri yang tersisa (Suō
dan Nagato) sehingga pemberian Ieyasu ditolak oleh Hiroie dan kedua
provinsi ini tetap menjadi milik klan Mōri.
- Hak atas
semua wilayah kekuasaan Tachibana Muneshige dan Maeda Toshinaga dicabut
karena telah menimbulkan kerugian besar pada pasukan Niwa Nagashige.
Muneshige dan Nagashige kemudian dipulihkan haknya sebagai daimyo lain
berkat jasa baik Tokugawa Hidetada. Muneshige juga menerima kembali
bekas wilayah kekuasaannya.
- Chōsokabe Morichika mengaku
bersalah sebagai pembunuh kakak kandungnya yang yang bernama Tsuno
Chikatada akibat kesalah pahaman dan laporan bohong yang disampaikan
pengikutnya. Tokugawa Ieyasu marah besar hingga merampas semua wilayah
kekuasaan Chōsokabe Morichika.
- Wilayah kekuasaan
senilai 1.200.000 koku milik Uesugi Kagekatsu dari Aizu dikurangi
menjadi hanya tinggal wilayah Yonezawa bekas kepunyaan Naoe Kanetsugu
yang hanya bernilai 300.000 koku.
- Satake Yoshinobu yang
tadinya menguasai provinsi Hitachi yang bernilai 540.000 koku ditukar
dengan provinsi Dewa yang hanya bernilai 180.000 koku.
- Kobayakawa
Hideaki berkhianat dari kubu Pasukan Barat dan membelot ke kubu Pasukan
Timur ditukar wilayah kekuasaannya dari provinsi Chikuzen yang cuma
bernilai 360.000 koku menjadi provinsi Bizen yang bernilai 570.000 koku.
Pada tahun 1602, Kobayakawa Hideaki yang masih berusia 21 tahun
meninggal karena sakit gila, tanpa ada anak pewaris dan garis
keturunannya putus begitu saja.
- Wakisaka Yasuharu dan
Kutsuki Mototsuna yang membelot ke kubu Pasukan Timur atas ajakan
Kobayakawa Hideaki mendapat wilayah kekuasaan. Pembelotan Ogawa Suketada
dan Akaza Naoyasu justru sia-sia karena wilayah kekuasaan dirampas
oleh Ieyasu. Tokugawa Ieyasu tidak menghargai para pembelot dari kubu
Pasukan Barat kecuali Hideaki, Yasuharu dan Mototsuna. Ogawa Suketada
memang dikabarkan mempunyai sejarah pembelotan ke sana kemari, lagipula
putra pewarisnya merupakan sahabat dekat Ishida Mitsunari. Selain
itu, Akaza Naoyasu kabarnya takut mendengar bunyi tembakan. Ogawa
Suketada tutup usia setahun sesudah Pertempuran Sekigahara, sedangkan
Akaza Naoyasu menjadi pengikut Maeda Toshinaga sebelum mati tenggelam di
provinsi Etchū pada tahun 1606.
Di pasca Pertempuran
Sekigahara, Tokugawa Ieyasu menghadiahkan pada daimyo pendukung kubu
Pasukan Timur dengan tambahan wilayah kekuasaan yang luas.
- Hosokawa
Tadaoki yang tadinya memiliki provinsi Tango (Miyazu) senilai 180.000
koku ditukar dengan provinsi Buzen (Okura) yang bernilai 400.000 koku.
- Tanaka
Yoshimasa yang tadinya memiliki provinsi Mikawa (Okazaki) senilai
100.000 koku ditukar dengan provinsi Chikugo (Yanagawa) yang bernilai
325.000 koku.
- Kuroda Nagamasa yang tadinya memiliki
provinsi Buzen (Nakatsu) senilai 180.000 koku ditukar dengan provinsi
Chikuzen (Najima) yang bernilai 530.000 koku.
- Katō
Yoshiakira dipindahkan dari Masaki (provinsi Iyo) yang bernilai 100.000
koku ke Matsuyama yang terletak di provinsi yang sama tapi bernilai
200.000 koku.
- Tōdō Takatora dipindahkan dari Itajima
(provinsi Iyo) yang bernilai 80.000 koku ke Imabari yang terletak di
provinsi yang sama tapi bernilai 200.000 koku.
- Terazawa Hirotaka yang menguasai provinsi Hizen ditingkatkan penghasilannya dari 83.000 koku menjadi 123.000 koku.
- Yamauchi
Kazutoyo yang tadinya memiliki provinsi Tōtōmi (Kakegawa) senilai
70.000 koku ditukar dengan provinsi Tosa yang bernilai 240.000 koku.
- Fukushima
Masanori yang memiliki provinsi Owari (Kiyosu) senilai 200.000 koku
ditukar dengan provinsi Aki dan Bingo (Hiroshima) yang bernilai 498.000
koku.
- Ikoma Kazumasa yang menguasai provinsi Sanuki (Takamatsu) senilai 65.000 koku ditingkatkan penghasilannya menjadi 171.000 koku.
- Ikeda
Terumasa yang menguasai provinsi Mikawa (Yoshida) senilai 152.000 koku
dipindahkan ke provinsi Harima (Himeji) yang bernilai 520.000 koku.
- Asano
Kichinaga yang menguasai provinsi Kai senilai 220.000 koku dipindahkan
ke provinsi Kii (Wakayama) yang bernilai 376.000 koku.
- Katō Kiyomasa yang menguasai provinsi Higo ditingkatkan penghasilannya dari 195.000 koku menjadi 515.000 koku.
Para
daimyo yang bukan merupakan pengikut Tokugawa Ieyasu sebagian besar
diusir ke provinsi-provinsi yang terdapat di sebelah barat Jepang.
- Date
Masamune yang berangkat dari Oshu untuk bergabung dengan kubu Pasukan
Timur juga tidak ketinggalan menerima hadiah dari Ieyasu. Provinsi Mutsu
(Iwadeyama) yang dimiliki Date Masamune ditingkatkan nilainya dari
570.000 koku menjadi 620.000 koku.
- Mogami Yoshiaki yang memiliki provinsi Dewa (Yamagata) ditingkatkan penghasilannya dari 240.000 koku menjadi 570.000 koku.
- Pasca
Sekigahara, Nilai wilayah yang langsung berada di bawah kekuasaan
Tokugawa Ieyasu bertambah drastis dari 2.500.000 koku menjadi 4.000.000
koku.
- Wilayah kekuasaan klan Toyotomi yang sewaktu
Toyotomi Hideyoshi masih berkuasa bernilai 2.220.000 koku berkurang
secara drastis menjadi 650.000 koku. Pelabuhan ekspor-impor di kota
Sakai dan Nagasaki yang membiayai klan Toyotomi dijadikan milik Tokugawa
Ieyasu, sehingga posisi klan Tokugawa berada di atas klan Toyotomi.
- Klan
Shimazu dari Satsuma yang kalah dan menderita kerugian besar dalam
Pertempuran Sekigahara dan klan Mōri dari Chōshū yang dirampas wilayah
kekuasaannya menyimpan dendam kesumat terhadap Tokugawa Ieyasu. Klan
Mōri dan klan Shimazu harus menunggu 250 tahun untuk dapat menumbangkan
kekuasaan Keshogunan Edo yang dibangun Tokugawa Ieyasu.
0 komentar:
Posting Komentar