Filosofi
ninja adalah meraih hasil maksimal dengan tenaga minimum. Muslihat dan
taktik lebih sering dilakukan daripada konfrontasi langsung. Ninja tidak
memiliki status mulia, sehingga ninja bebas melakukan apapun untuk
mengatasi masalah, tanpa terikat oleh nama baik keluarga dan kehormatan.
Samurai sangat terikat akan pengorbanan, tekad diri, dan kehormatan
yang mesti dijunjung tinggi oleh setiap orang dalam kehidupan
sehari-hari.
Lalu apa kelebihan masing-masing ?
Kita mulai dengan seorang ninja
1. seishin teki kyoyo (pemurnian jiwa)
ninja
aliran tokakure sangat mengandalkan pengenalan jati diri. Seorang ninja
harus mengetahui dengan tepat komitmen dan motivasi hidupnya. Dengan
pemahaman dan penghayatan terhadap proses pematangan seorang ninja bisa
menjadi seorang pendekar yang bijak. Keterlibatan ninja dalam
pertarungan dimotivasi oleh alasan untuk melindungi. Tidak dibenarkan
jika alasannya semata-mata hanya karena uang.
2. tai jutsu (bertarung dengan tangan kosong)
paduan
dari ilmu daken taijutsu(pukul, tendng, tangkis), ju taijutsu(gumul,
mencekik, meloloskan dari kuncian), taihen jutsu(gerak tanpa suara,
berguling, melompat, cara jatuh). Keterampilan ini di perlukan pada
situasi terancam atau bertahan
3. ninja ken (pedang ninja)
pedang
ninja adalah pedang pedek lurus bermata tunggal. Pedang adalah senjata
utama ninja. Untuk menggunakan pedang dituntut dua keahlian utama yaitu
ilmu menarik pedang (dg kecepatan namun halus gerakannya ) sekaligus
mengayun untuk memotong.
4. bo jutsu (jurus tongkat dan bilah)
ada
2 jenis tongkat, tongkat panjang sekitar 2 meter(bo) dan tongkat pendek
sekitar satu meter(hanbo). Ada lagi senjata dari bilah bambu yang bila
di buka di dalamnya ada mata pedang yang sekilas tampak seperti tongkat
biasa.
5. shuriken jutsu (senjata lempar)
ilmu
lempar berupa lempeng baja dengan mata tajam bersisi empat seperti
bintang(senban shuriken) atau paku lempar(bo shuriken). Senban shuriken
dilempar dengan cara dipuntir agar bisa menancap dan memberi efek
gergaji. Bo shuriken dilempar bersamaan beberapa buah sehingga terlihat
seperti kilatan jarum.
Anak panah, paku, pisau, dan cakram bintang tajam, secara kolektif dikenal sebagai shuriken, senjata rahasia ninja. |
6. yari jutsu(jurus tombak)
tombak digunakan untuk pertarungan jarak sedang untuk menangkis dan meredam serangan lawan.
7. naginata jutsu(jurus pedang bertongkat)
pedang
pendek yang gagangnya dibuat panjang seukuran tombak. Digunakan ninja
untuk memotong lawan yang berada dalam jarak sedang. Bisa digunakan
untuk menyerang samurai dan merobohkan tentara berkuda.
8. kusari gama (jurus rantai dan bandul)
berupa
rantai sepanjang 2-3 meter yang diberi bandul pada salah satu ujungnya.
Pada ujung yang lain dikaitkan pada gagang arit tradisional jepang.
Rantai digunakan untuk menangkis serangan senjata lawan.sedangkan bilah
arit digunakan untuk menghabisi lawan yang sudah terjerat. Senjata
rantai dan bandul yang disukai oleh para ninja aliran togakure adalah
kyoketsu yaitu belati lengkung yang gagangnya dipasangi tali halus dari
rambut kuda dan ujung tali satu lagi diberi cincin baja besar.
9. henso jutsu (ilmu menyamar dan membaur)
ilmu
ini sangat diperlukan pada saat spionase. Ninja membuat identitas palsu
dan mengalihkan perhatian orang. Ninja juga bergerak tanpa bisa di
lacak.
10. shinobi iri (ilmu mengintai dan menyusup)
ilmu ini mengajarkan bergerak tanpa suara dan bersembunyi di bawah bayangan.
11. ba jutsu
seorang ninja harus bisa bertempur di atas kuda selain menunggang kuda dengan baik di segala medan.
12. sui ren (ilmu tempur dalam air)
meliputi
teknik mengintai dengan cara berenang, bergerak tanpa suara dalam air,
cara menggunakan perahu khusus untuk mengapung dalam air, dan teknik
perkelahian dalam air.
13. bo ryaku (ilmu strategi)
ilmu
taktik yang tak lazim digunakan dalam kondisi bertahan atau pertarungan
terbuka. Ninja sering memanfaatkan kondisi sekitarnya untuk
melaksanakan tugasnya, tanpa banyak mengeluarkan energi.
14. cho ho (ilmu spionase)
ilmu mata-mata termasuk merekrut dan memakai orang yang digunakan sebagai mata-mata.
15. inton jutsu (teknik meloloskan diri dan menghilang)
ninja pandai meloloskan diri dengan memanfaatkan keadaan alam yang ada.
16. ten mon (meteorologi)
memanfaatkan
cuaca juga merupakan senjata utama ninja. Sejak kecil mereka dilatih
mengendalikan cuaca dari tanda-tanda alam yang kecil.
17. chi mon (geografi)
teknik pemanfaatan lahan.
Jelas… ninja dibekali kemampuan yang cukup lengkap sebagai seorang petarung ataupun sebagai mata-mata.
Sedang
bagi samurai yang paling menonjol adalah kekuatan tekad dan rasa
hormat. Kadang hal tersebut menjadi suatu kekuatan yang tidak terduga,
sebagaimana pernah terjadi di jepang.
Ambil
contoh kisah 47 ronin, yang mungkin belum luas diketahui di sini– walau
dalam batas tertentu sebenarnya sudah menyusup di sejumlah karya seni
modern, khususnya dari Barat. Latar cerita ini adalah masa ketika kasta
samurai sedang bergulat untuk merawat makna keberadaan dirinya; pada
awal 1700-an itu, saat Jepang telah disatukan di bawah kekuasaan shogun,
ketika tak ada lagi perang tapi kemerosotan moral terjadi di mana-mana,
samurai adalah kelas sosial yang kehilangan fungsi.
Lord
Asano tergolong samurai yang lurus dalam masa seperti itu. Dia seorang
daimyo, penguasa suatu wilayah semacam provinsi pada masa Edo
(1603-1867), yang sulit menyembunyikan kebenciannya pada hal-hal yang
tak disukainya. Pendirian ini menghadapkan dirinya kepada masalah ketika
suatu saat dia harus berselisih dengan kepala protokol istana shogun
yang korup, Kira Kozukenosuke Yoshinaka. Dia tak bisa menahan
kesabarannya ketika Kira menghinanya menjelang upacara penyambutan
terhadap utusan kaisar.
Karena
dinyatakan bersalah menyerang (dan melukai) Kira dalam keadaan marah,
dan melakukannya di istana shogun, suatu pelanggaran yang tak terkira
terhadap undang-undang, Asano divonis melakukan seppuku. Kekayaan Asano
juga disita. Hukuman yang tak adil ini, karena Kira justru melenggang
bebas sekalipun dialah pemicu insiden itu, membuat berang para samurai
yang mengabdi kepada Asano. Sebagian dari mereka sepakat untuk menuntut
balas, sesuai ajaran Kong Hu Cu bahwa “tak seorang pun boleh hidup di
bawah satu langit dengan pembunuh majikannya”.
Oishi,
kepala para samurai Asano, mewakili tekad itu: “Aku tahu Lord Asano
senantiasa menjaga kalian semua seperti aku juga tahu dia selalu
menjagaku. Mari kita buat arwahnya bahagia– tidak sedih.”
Namun
mereka baru berhasil mewujudkan balas dendam itu setahun kemudian,
setelah bersabar menunggu waktu yang tepat dan bersusah payah hidup
dalam penyamaran untuk menghindari intaian mata-mata Kira.
Pembunuhan
terhadap Kira menempatkan pemerintah shogun dalam posisi sulit. Di
kalangan pejabat istana timbul pro dan kontra. Tindakan para ronin, di
satu sisi, sejalan dengan ajaran bushido (membalaskan kematian sang
junjungan), tapi, di sisi lain, juga menantang kekuasaan shogun (tetap
membalas dendam sekalipun sudah dilarang). Situasi problematik bagi
Shogun Tokugawa Tsunayoshi, yang berkuasa waktu itu, bertambah dengan
masuknya banyak petisi yang mendukung para ronin. Tapi Shogun tetap
ingin hukum ditegakkan. Karena itu, dia akhirnya tetap menjatuhkan
hukuman mati, memang tidak melalui eksekusi sebagaimana lazim dilakukan
terhadap penjahat, melainkan dengan memerintahkan mereka untuk melakukan
seppuku.
0 komentar:
Posting Komentar